Tuhan
Bagiku
Senja
tiba bersama awan mendung
Tertutup
kabut dan angin malam
Diatas
sajadah ku bersujud
Tuk
serukan namaMu..
Oh
Tuhanku…
Kata
mereka Tuhan itu pemarah
Penghukum
mereka yang laknat
Tapi…
Kataku
tuhan itu lembut
Melindungiku
dengan langit bagai selimut
Tuhan
itu seniman, melukis pantai, gunung dan alam
Ia
membentuk manusia, wajah demi wajah, roh demi roh
Ia
meletakkan matahari di cakrawala
Dan
memainkan kuasnya, menabur warna-warni emas
Terkadang
aku memanggil Tuhan itu Bapak
Terkadang, aku memanggilnya Bunda
Dan Ia memperlakukanku seperti anak
Dia memberikaknku cinta yang tulus
Rasa kasih yang putih
Kasih cinta tanpa balas
Hanya untuk hambaMu
HambaMu yang tak tau rasa syukur
HambaMu yang selalu mengeluh atas hidup
ini
HambaMu yang tak pernah menyadari
Bahwa tiap hembus nafas dan tiap tetes
air mata ini adalah kuasaMu..
Tuhan bukan hakim yang mengntai di
lingkungan
Menyergap kala kau berdosa
Ia itu kekasih
Yang menyayangi, yang membelai
Yang disakiti namun kembali
Yang dikhianati namun memaafkan
Ingin rasanya kutinggalkan noda hidup
ini
Yang membawaku kealam tak berarti
Di bawah semua sikap yang ku jalani di
hari kemarin
Ragaku menangis karena tersakiti
Jiwaku menjerit karena terlukai
Oleh nafsu dan keangkuhanku
Dalam kehidupan yang tak tentu arah
Akhirnya kusadari
Indahnya karuniaMu dalam hidupku
Yang tak pernah ku rasakan..
Karna
kabut hitam pentup hati
Yang membuatku buta akan cinta kasihMu
Tak ada arti kusesali semua
Mungkin lebih berarti bila kuubah semua
Kuhapus kabut hitam dalam hidupku
Dan kubelokkan arah hidupku
Atas bimbinganMu, Tuhan..
Dan ketika sengkakala akhir jaman
bertiup
Kita bukan akan terbang ke angkasa
tinggi
Atau ke bawah bumi menuju sang api
Namun melebur ke dalam inti hati kita
Dan bertemu Tuhan
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.